Review Film - Weathering With You (2019)

by - April 01, 2020


Masih menggunakan formula mirip dengan Your Name (2016) yang bercerita tentang kisah kasih sepasang remaja ditambah bumbu fantasi berbalut legenda lokal, Weathering With You (Tenki no ko) bisa tampil solid. Seenggaknya pada audio-visualnya yang khas banget buatan Shinkai, bahkan lebih upgrade.

Demi mengulang kesuksesan tahun 2016 lalu bersama Your Name, Makoto Shinkai berniat untuk membuat satu lagi animasi cantik yang ingin di-upgrade dari semua sisinya. Mulai dari yang paling kentara adalah audio-visualnya, sampai pada bobot ceritanya yang diperberat. Film ini dibintangi oleh Kotaro Daigo, Nana Mori, Shun Oguri, dan Tsubasa Honda sebagai pengisi suara.

 
Seperti apa yang aku bilang sebelumnya bahwa film ini adalah kisah kasih sepasang remaja dengan unsur fantasi. Kita diajak berkenalan dengan Hodaka (Kotaro Daigo), remaja 16 tahun yang kabur dari rumahnya menuju Tokyo untuk cari peruntungan. Ia kemudian dibantu oleh Kei (Shun Oguri) dan dapet pekerjaan sementara sebagai pencari berita unik di majalah. Nah dari situlah Hodaka bertemu dengan Hina (Nana Mori), gadis yang dicurigai sebagai Gadis Matahari yang bisa menghentikan hujan tanpa henti di Tokyo.

Yang aku suka dari film ini pastilah audio-visualnya. Top markotop nggak diragukan lagi. Kalo dicermati, visualnya jauh lebih detail dan lebih mengagumkan dari film-film Shinkai sebelumnya. Untuk urusan musiknya masih menggandeng band yang sama, RADWIMPS, yang anehnya tuh aku nggak pernah ngerti artinya tapi kawin banget sama momennya. Jadi rasanya cuma dari alunan instrumen musiknya, aku udah tau mau dibawa kearah seneng atau sedih. Emang bener-bener deh magic banget.



Kisah romansa remajanya juga penuh momen fantasi. Udah jadi ciri khas Shinkai bahwa ada koneksi kuat antara alam dengan manusia yang kalo ditilik lebih spesifik lagi, selalu mengarah ke satu hal yaitu cinta. Udah, kalo untuk urusan memadukan kedua unsur itu Shinkai memang jagonya. Bahkan seringkali penonton dilihatkan oleh rintik hujan ataupun awan yang kalo diperhatikan lagi, ternyata terlihat lebih indah dari yang kita kira. Hal-hal kecil kayak fenomena alam seperti rintik hujan bisa dieksekusi dengan menawan sama Shinkai dan itu bikin film ini rasanya kayak pengen nunjukin kalo alam itu salah satu bahasa cinta.

Kalo disandingin sama Your Name nih, cerita di Weathering With You kerasa lebih ringan. Lebih gampang dicerna. Meskipun ringan, tapi ada segudang hal dan subplot yang pengen dimasukin Shinkai sehingga film ini seperti kehilangan aura magisnya. Contoh nih, nggak cuma kisah kasih remaja aja tapi juga menyinggung soal broken home, hingga budaya Tokyo yang penuh hingar bingar. Fokusnya nggak cuma di satu tempat aja dan itu yang bikin film ini kehilangan aura magisnya. Ringan namun padat isinya.



Akibat terlalu padet, aku merasa nggak dikasih ruang buat peduli sama karakternya. Pendalaman karakternya nggak maksimal karena film ini fokusnya terpecah. Berusaha menumpuk masalah biar jadi ledakan di akhir tapi nyatanya malah berujung kurang emosional, cenderung terkesan didramatisir. Ada kok momen yang mengaduk perasaan dan bikin mewek, ada banget, tapi kurang nendang buatku.

Oh iya disini ada cameo yang bisa bikin hatimu kembang kempis dan nunjuk-nunjuk layar pas nonton, khususnya sih buat yang ngikutin filmografinya Makoto Shinkai yaa.

Meskipun nggak se-powerful Your Name, tapi film ini tetap mempesona baik dari segi audio-visual maupun dari kisah kasihnya. Aku tetep seneng sama perpaduan romansa-fantasi yang dihadirkan oleh Shinkai. Selalu ada momen meweknya, ya meskipun aku sendiri nggak mewek sih. Atau malah jangan-jangan aku nggak sadar ya?
 
Ada di BIOSKOP