Review Film - Extraction (2020)

by - April 25, 2020



Aksi bertensi tinggi, sinematografi keren, dan Chris Hemsworth! Apa lagi sih yang dibutuhkan oleh sebuah film aksi untuk menarik minat penontonnya? Extraction yang punya tiga elemen kuat di atas (ya, termasuk satu tokoh utama yang ganteng) tentu sudah cukup memenuhi kriteria. Setidaknya sebagai satu tontonan di rumah yang menghibur.

Sebelumnya aku emang lagi pengen nonton film laga atau animasi. Agak suntuk juga ternyata kalo lihat list yang isinya didominasi oleh film drama. Senangnya hati dan beruntungnya, ternyata Netflix rilis dua film dan kebetulan juga di dua genre tersebut. Satu film aksi berjudul Extraction dan satu film animasi The Willoughbys yang bakalan aku coba review besok.


Aku tertarik dengan Extraction ini gara-gara ada embel-embel diproduseri sama duo Russo Brothers. Itu lho sutradara yang ngarahin film fenomenal favorit semua orang, Avengers: Infinity War (2018) dan Avengers: Endgame (2019). Russo Brothers ini juga sutradara yang megang Captain America: The Winter Soldier (2014) dan kalo ditilik kembali, mereka mampu menampilkan koreografi aksi yang cepat dan detail. Sedangkan kursi sutradara film ini dipegang oleh Sam Hargrave, yang ternyata beliau adalah stunt coordinator di Winter Soldier. Mampus, kerennya kayak apa filmnya nanti! Jadi aku berekspektasi adegan laganya bakalan seru dan intens.

Extraction punya cerita yang cenderung sederhana banget. Pembunuh bayaran yang disewa buat nyelametin seseorang dan ada sedikit bumbu penghianatan. Tipikal film-film aksi pada umumnya yang nggak terlalu peduli dengan rumitnya cerita atau twist, tapi lebih mengandalkan koreografi keren dan aksi yang intens. Nah film ini pun demikian, beneran ngejual adegan aksi beroktan tinggi, dan ternyata film ini juga menampilkan sisi humanis dari karakternya. Kalo dari aku sih rasanya nggak ribet dan menghibur. 


Didukung dengan pergerakan kamera mumpuni, film ini menghadirkan pengalaman nonton yang seru. Aku nemu ada satu one-take keren selama kurang lebih 12 menit dan itu memberikan sensasi nonton yang asyik, terlepas dari fakta bahwa emang aku selalu terpukau tiap nonton one-take. Koreografi aksinya sedikit banyak ngingetin sama gun-fu milik John Wick. Meskipun kalah di detailnya, namun tetep sama-sama ada di high tempo.


Satu hal yang bikin aku nggak nyaman adalah transisi pace filmnya yang ekstrim. Sam Hargrave yang ingin menampilkan sisi humanis dari sosok Tyler (Chris Hemsworth) menurutku dieksekusi dengan sangat jumpy. Tiba-tiba pas masuk bagian drama, filmnya langsung anjlok dan mohon maaf, membosankan. Hal itu berimbas pada minimnya dampak emosi ke penonton. Nggak buruk-buruk amat kok, karena kalo lebih diperhatikan lagi sebenernya cukup menyentuh. Tapi peralihan pace nya yang tiba-tiba, bikin ngerasa males dan pengen segera lanjut ke sekuens aksi berikutnya.

Extraction adalah film aksi seru dan bertegangan tinggi. Aku sih suka dan terhibur, terlepas dari minimnya emosi yang dirasakan sehingga aku nggak terlalu terikat dengan karakternya. Namun emang film ini nggak mau penonton terlalu ribet dengan itu semua, toh udah ada aksi seru + Chris Hemsworth kan?

Ada di NETFLIX