Review Film - Mortal Kombat (2021)

by - April 22, 2021


Sebagai film adaptasi dari game tarung legendaris, Mortal Kombat emang nggak mencoba tampil mengkhianati sumbernya. Masih dengan tingkat kebrutalan dan juga karakter-karakter yang sama, nampaknya Mortal Kombat terlalu berfokus buat jadikan ini sebuah film fan service semata ketimbang berusaha buat ngebangun dunianya dulu.
 
Dengan alur cerita yang sama dari gimnya, Mortal Kombat bercerita tentang para jagoan dari Earthrealm hasil didikan Raiden (Tadanobu Asano) melawan para petarung dari Outworld pimpinan Shang Tsung (Chin Han). Nah tapi disini ada satu karakter "buatan" alias hasil dari luar gim Mortal Kombat bernama Cole Young (Lewis Tan) yang malah didapuk sebagai si karakter sentral.
 


Dari pengamatanku yang lupa-lupa inget sama gimnya, Mortal Kombat boleh dibilang tetep ada di jalurnya. Selain dari segi cerita perseteruan kubu Earthrealm sama Outworld, kostum dan jurus khas atau signature move-nya para karakter yang ditampilin di sini bener-bener bikin nostalgia. Bahkan ada beberapa dialog kayak "flawless victory" ada di sini dan tentunya para pemain gimnya pasti sangat familiar. So, dari mata penggemar tentunya film ini tampil dengan cukup memuaskan.

Lantas gimana dari perspektif penonton awam? Buat aku rasanya film ini terlalu cetek. Nggak punya naskah yang kuat buat ngebangun dunia Mortal Kombat yang luas sehingga berakhir hambar. Padahal setauku Mortal Kombat tuh isinya banyak dan kompleks, lingkungan yang dihadirkan pun serem dan unik, tapi di sini jadi terkesan biasa aja. Eksplorasinya lemah banget, ada sekian transisi yang ngeliatin alam-alam lain (selain Bumi) yang ditunjukin, tapi nggak semegah dan seluas bayanganku.
 


Selain itu nih ada banyak karakter yang lemah penokohannya. Ada segelintir aja yang sukses mencuri panggung dan mirip sama gimnya. Sebut aja Sub-Zero nya Joe Taslim atau Kano nya Josh Lawson. Keduanya termasuk karakter yang paling menonjol di film ini. Justru Cole Young yang diperanin sama Lewis Tan nggak ada apa-apanya, baik dari segi karakter, jurus, ataupun kostumnya. Kerasa nggak nyambung gitu disandingin sama karakter dari Mortal Kombatnya langsung. Buat karakter lain? Jangan berharap banyak karena pengenalannya terlalu singkat. Nggak ada pendalaman karakter jadi ya rasanya datar aja, penonton nggak punya ikatan sama mereka. Jatohnya cuma jadi fan service, ngeselin sih padahal menarik semua kalo mau dikupas lagi.

Mungkin ya, Simon McQuoid terlalu fokus buat bikin satu tontonan dengan adegan tarung yang brutal berdarah. Tapi bagiku adegan tarungnya singkat-singkat doang. Rasanya kayak baru mau seru-seruan tapi disuruh udahan sama ibuk. Ada dua fight scene yang aku suka banget, satu di pembuka dan satu lagi di penutup. Lainnya lupa saking cepetnya. Buat sensor gimana? Yah mayan ganggu sih, jadinya kentang aja gitu klimaksnya tiba-tiba ilang kayak dulu pas nonton Midsommar (2019).

Mortal Kombat yang ini lebih condong ke fan service aja. Kalo mau nonton yang tanpa sensor silahkan tunggu di HBO Max. Buat aku ini salah satu film Mortal Kombat yang kurang luas. Harusnya bisa lebih jauh lagi eksplorasi dan world building-nya.

Ada di BIOSKOP