Review Film - Raya and the Last Dragon (2021)
Nah ini salah satu tontonan enteng dan menghibur. Suka sama
petualangannya Raya, tapi lebih suka lagi karena nilai-nilai persatuan
yang dibawa. Disney memang selalu berhasil meramu cerita sederhana jadi
satu tontonan yang mampu memantik emosi penonton.
Penjelasan dunia Kumandra yang jadi setting
tempat di film ini ada di awal banget. Aku seneng karena Kumandra jadi
salah satu bentuk representasi perpaduan dari sekian banyak kebudayaan
Asia Tenggara. Raya and the Last Dragon mengemas opening-nya
dengan gaya animasi yang keren banget, mirip kayak wayang kalo kataku,
dan dari situ aja udah keliatan kalo ini bakal jadi film yang kental
dengan kebudayaan Asia Tenggara.
Kayak film-film animasinya Disney yang lain, Raya and the Last Dragon
punya kualitas visual yang nggak perlu diragukan lagi. Detailnya juara.
Coba deh liat baju yang dipake Raya, atau bulunya Sisu, atau lembabnya
daerah selepas hujan, top banget detilnya. Setting tempatnya juga Asia Tenggara banget. Vibes-nya
kerasa kalo kita lagi ada di daerah-daerah Asia. Sawah, nasi, gamelan,
pasar apung, Asia banget! Dan itu berhasil divisualkan dengan apik
sama Disney.
Aku sendiri suka sama ceritanya. Enteng dan konfliknya gampang dicerna. Ini bikin Raya and the Last Dragon
bisa ditonton sama semua umur. Suka juga sama pesen soal persatuan dan
saling mempercayai satu dengan lainnya yang berdiri kokoh jadi penggerak
plot. Meskipun emang kudu diakui nggak banyak adegan tarung dan
perangnya (yang aku berharap lebih) tapi digantikan sama segudang momen
pemantik emosi, termasuk bagian klimaksnya yang indah dan menyentuh.
Scoring-nya pun cakep walau kudu diakui sama sekali nggak ada yang memorable kalo ngeliat dari film-film Disney princess lainnya lho ya. Frozen sama Moana contohnya, punya lagu-lagu yang ear-catching. Tapi aku dengernya keren aja gitu, berasa tradisionalnya, berasa etniknya.
Buatku
yang agak ngeganggu adalah naskahnya yang berasa cetek aja. Beberapa
kali aku ngerasa kalo perjalanan Raya ini terlalu cepet. Nggak terlalu
banyak tantangannya gitu lho, jadi di beberapa momen terkesan ambil
jalan pintas aja. Padahal aku pengen menikmati ciri khas tiap daerah
dengan lebih mendalam dan lebih tereksplor lagi.
Tapi aku tetep suka kok. Menghibur dan menghangatkan hati. Nonton Sisu-nya Awkwafina sama Tuk Tuk emang bikin seneng bawaannya.
Ada di BIOSKOP