­
Review TV Series - Ragnarok (2020) - MOVIECSTASY

Review TV Series - Ragnarok (2020)

by - May 30, 2020


Dari judulnya aja udah keliatan kalo serial ini mengambil cerita dari salah satu event legendaris di mitologi Nordik yang melibatkan pertarungan akbar para dewa-dewi melawan para raksasa. "Kiamat buat para dewa Nordik" begitu kata orang-orang untuk menyebut Ragnarok. Pas tau ada serial ini, aku sangat tertarik karena pribadi suka sekali sama mitologi Nordik. Serial rilisan Netflix yang satu ini cukup mencuri perhatian meski eksekusinya nggak semewah posternya.

Ragnarok adalah serial TV dengan total 6 episode. Ini adalah serial berbahasa Norwegia kedua di Netflix setelah Home for Christmas (2019). Serial ini dibuat oleh Adam Price, disutradarai oleh Mogens Hadegorn, dan di bintangi oleh mayoritas aktor muda diantaranya David Stakston, Jonas Gravli, Herman Tømmeraas, Emma Bones, dan Theressa Frostad. Yang bikin serial ini unik adalah mitologi Nordik dipercayai oleh penduduk Eropa Timur seperti Swedia, Denmark, dan Norwegia. Nah serial ini juga berbahasa Norwegia, punya setting tempat di satu kota kecil di Norwegia bernama Edda, dan kreatornya berasal dari Denmark. Jadi makin kental kan?

Meskipun Ragnarok mengambil inti cerita kiamat Ragnarok, namun di season 1 ini kita nggak langsung dibawa ke perang akbarnya. Kita akan terlebih dulu diajak kenalan sama tokoh utama kita, Magne (David Stakston) dengan segala perkembangan karakternya. Magne yang baru balik lagi ke Edda bersama ibu dan adiknya tiba-tiba dapet kekuatan aneh setelah bersinggungan sama kakek-nenek misterius di jalan. Magne yang punya karakter nggak pede dan punya disleksia itu ternyata lambat laun tahu kalo dirinya diikat takdir besar buat ikut andil mencampuri urusan dewa-dewi Nordik.


Aku yang suka banget sama mitologi Nordik berharap banyak buat serial ini, terutama untuk fight scene megah ala dewa-dewi nya. Posternya udah menarik banget soalnya. Namun sayang ternyata aku nggak dapetin hal itu karena season 1-nya lebih berfokus pada character development dari Magne. Dari yang nggak pede dan punya disleksia tapi dapet takdir dan tanggung jawab gede. Hal itu emang tereksplor dengan baik terutama bagian pengembangan emosi dan pencarian jati diri Magne. Untuk fight scene nya emang ada tapi dikit banget, itupun menurutku juga standar aja dan nggak ada yang spesial.

Serial ini lebih ke build-up buat season selanjutnya karena belum ada god-level fight. Ragnarok itu yang paling ditunggu pasti Thor, Loki, Odin, dan tentu saja Jotun para raksasa, namun fokusnya memang belum kesana. Sepertinya season 1 mau dibikin santai dulu dan memperkuat karakternya satu-per-satu sebelum akhirnya (harapanku) ntar bakal di tandingin.  Intinya disini lagi dikenalin dulu tokoh-tokoh kuncinya.



Buat yang nggak tau soal mitologi Nordik sebelumnya, mungkin bakal kurang paham pas nonton karena emang penjelasannya "kurang ngejelasin". Cukup jelas buat karakter Magne seorang, tapi nggak cukup jelas untuk karakter yang lain. Di serial ini tuh nggak pake nama dewa aslinya seperti "Thor" atau "Loki" dan juga nggak punya penjelasan di narasinya, jadi penonton awam kurang dapet gambaran. Tapi buat yang pernah baca mitologinya pasti bakalan ngerti sama alur dan nama asli tokohnya. Nanggung aja sih menurutku.

Poin plusnya ada di landskap. Luar biasa Eropa Timur memang ya. Edda Norwegia ini meskipun kota kecil tapi banyak banget gunung-gunung es. Nonton ini tuh berasa piknik ke Norwegia, seger dan adem. Selain itu pemilihan bahasanya juga patut diacungi jempol karena Nordik adalah kepercayaan orang Eropa Timur jadi atmosfer filmnya makin akurat.



Ragnarok mungkin bagi sebagian orang yang baca dan tau soal mitologi Nordik bakal terhibur karena tema yang diangkat. Termasuk aku, aku cukup terhibur dengan serial ini karena pengembangan karakter Magne yang kuat. Tapi untuk sebagian orang yang nggak tau soal Nordik, bisa jadi akan tertarik buat baca-baca soal mitologinya karena di serial ini nggak kasih banyak informasi. Satu kalimat terakhir aja sih dari aku: "Semoga serial ini jadi Ragnarok yang jauh lebih keren, jauh lebih badass daripada Ragnaroknya Marvel yang mengecewakan." Sekian.