- Animation -AdventureAmanda SeyfriedAnimationMark WahlbergMysteryReviewToni CervoneWill ForteZac Efron
Review Film - Scoob! (2020)
Menonton film animasi selalu menyenangkan buatku karena tujuannya adalah hiburan. Salah satu yang menarik di tahun 2020 ini adalah Scoob! yang menjanjikan kualitas animasi kelas top dari materi promosinya. Baru-baru ini karena Covid-19 dan nggak memungkinkan untuk rilis di bioskop, akhirnya Warner Bros. memilih untuk merilis Scoob! lewat platform digital. Ternyata habis ditonton, emang Scoob! cocok rilis via digital saja.
Scoob! emang direncanakan buat jadi film pertama sekaligus pembuka dari Hanna-Barbera Cinematic Universe. Hanna-Barbera adalah satu rumah produksi yang menaungi kartun-kartun seperti Scooby-Doo, The Flintstones, dan The Yogi Bear. Untuk kali ini, Scoob! disutradarai oleh Tony Cervone, sutradara yang sudah malang-melintang di dunia kartun dan juga punya amunisi lain yaitu pengisi suara aktor papan atas seperti Will Forte, Mark Wahlberg, Zac Efron, Jason Isaacs, Gina Rodriguez, dan Amanda Seyfried.
Scoob! dibuka dengan terbentuknya gengnya Scooby atau biasa kita kenal dengan nama Mystery Inc. Kemudian geng Mystery Inc. berpetualang untuk menghentikan satu penjahat yang akan melepaskan makhluk legendaris bernama Cerberus. Selain itu Scooby dan gengnya juga dihadapkan pada konflik intern dalam timnya yang membuat keadaan makin runyam.
Perlu digaris bawahi dulu kalo Scoob! ini beda pakem. Nggak pake formula investigation-mystery kayak di kartunnya tapi lebih ke adventure-superhero, jadi jangan berharap banyak bakal mirip kartunnya. Aku melihat ini sebagai suatu update, karena mungkin aja nonton trend anak-anak jaman sekarang yang lebih gemar nonton aksi heroik ketimbang memecahkan misteri tentu akan jadi pertimbangan. Tapi sebagai orang yang "gede bareng Scooby" aku merasa momen nostalgianya jadi berkurang.
Dari materi promosinya nih, aku ngerasa manteb bakalan nonton di bioskop karena sekilas lihat posternya aja udah beranggapan kalo animasinya bakalan keren. Emang iya kok, animasinya bagus banget, banyak warna, dan desain karakternya kece terutama untuk tokoh Blue Falcon dan Dynomutt. Yakin deh kedua tokoh itu pasti bakal digemari sama anak-anak. Selain itu film ini juga beberapa kali menampilkan adegan ikonik dari kartun Scooby-Doo yang bisa nambahin sedikit kesan nostalgia.
Karena pakemnya udah ganti, Scoob! jadi kehilangan identitas dan filmnya jadi membosankan. Udah nggak ada misterinya, juga nggak ada penyelidikannya, ditambah nggak ada horrornya. Selain itu aku juga nggak sreg sama jokes-nya yang susah dipahami semua orang sebagai contoh jokes soal nama asrama di Hogwarts. Anak-anak juga nggak bakal dapet karena film ini jarang memancing tawa dengan gerakan atau adegan tertentu yang umumnya disukai anak.
Ada lagi yang mengganggu, Scooby-Doo yang aku kenal fokus karakternya emang ke geng Mystery Inc. ya dengan 5 anggotanya. Namun disini justru lebih mengarah pada Scooby-Shaggy dan Blue Falcon-Dynomutt. Interaksi dengan Fred, Daphne, dan Velma minim banget dan itu menurutku agak mengecewakan. Oke untuk Shaggy-Scooby boleh lah karena karakter utama, tapi Blue Falcon-Dynomutt berasa nyuri panggung. Bahkan Dynomutt bisa jadi lebih mempesona dibanding Scooby sebagai sesama karakter binatang.
Bagiku Scoob! tampil sangat datar. Meskipun aku paham jokes-nya yang emang banyakan referensi pop-culture, tapi menurutku film ini tetep datar. Anak-anak mungkin bakalan suka sama desain karakternya tapi entah dengan guyonannya. Menurutku Warner Bros ambil keputusan tepat sih buat nayangin secara digital.
Scoob! dibuka dengan terbentuknya gengnya Scooby atau biasa kita kenal dengan nama Mystery Inc. Kemudian geng Mystery Inc. berpetualang untuk menghentikan satu penjahat yang akan melepaskan makhluk legendaris bernama Cerberus. Selain itu Scooby dan gengnya juga dihadapkan pada konflik intern dalam timnya yang membuat keadaan makin runyam.
Perlu digaris bawahi dulu kalo Scoob! ini beda pakem. Nggak pake formula investigation-mystery kayak di kartunnya tapi lebih ke adventure-superhero, jadi jangan berharap banyak bakal mirip kartunnya. Aku melihat ini sebagai suatu update, karena mungkin aja nonton trend anak-anak jaman sekarang yang lebih gemar nonton aksi heroik ketimbang memecahkan misteri tentu akan jadi pertimbangan. Tapi sebagai orang yang "gede bareng Scooby" aku merasa momen nostalgianya jadi berkurang.
Dari materi promosinya nih, aku ngerasa manteb bakalan nonton di bioskop karena sekilas lihat posternya aja udah beranggapan kalo animasinya bakalan keren. Emang iya kok, animasinya bagus banget, banyak warna, dan desain karakternya kece terutama untuk tokoh Blue Falcon dan Dynomutt. Yakin deh kedua tokoh itu pasti bakal digemari sama anak-anak. Selain itu film ini juga beberapa kali menampilkan adegan ikonik dari kartun Scooby-Doo yang bisa nambahin sedikit kesan nostalgia.
Karena pakemnya udah ganti, Scoob! jadi kehilangan identitas dan filmnya jadi membosankan. Udah nggak ada misterinya, juga nggak ada penyelidikannya, ditambah nggak ada horrornya. Selain itu aku juga nggak sreg sama jokes-nya yang susah dipahami semua orang sebagai contoh jokes soal nama asrama di Hogwarts. Anak-anak juga nggak bakal dapet karena film ini jarang memancing tawa dengan gerakan atau adegan tertentu yang umumnya disukai anak.
Ada lagi yang mengganggu, Scooby-Doo yang aku kenal fokus karakternya emang ke geng Mystery Inc. ya dengan 5 anggotanya. Namun disini justru lebih mengarah pada Scooby-Shaggy dan Blue Falcon-Dynomutt. Interaksi dengan Fred, Daphne, dan Velma minim banget dan itu menurutku agak mengecewakan. Oke untuk Shaggy-Scooby boleh lah karena karakter utama, tapi Blue Falcon-Dynomutt berasa nyuri panggung. Bahkan Dynomutt bisa jadi lebih mempesona dibanding Scooby sebagai sesama karakter binatang.
Bagiku Scoob! tampil sangat datar. Meskipun aku paham jokes-nya yang emang banyakan referensi pop-culture, tapi menurutku film ini tetep datar. Anak-anak mungkin bakalan suka sama desain karakternya tapi entah dengan guyonannya. Menurutku Warner Bros ambil keputusan tepat sih buat nayangin secara digital.
